Screen Capture, Baik Buruknya

"Postingannya lucu nih, screen capture ah". Begitulah kira-kira yang ada dikepala kita masing-masing saat melihat postingan yang menarik. Tak hanya status, percakapan di aplikasi messenger pun kadang di screen capture, kemudian di unggah ke media sosial. Yang awalnya hanya dua orang yang tahu percakapan tersebut kemudian menyebar ke berbagai sosial media. Begitupun postingan atau bisa disebut status seseorang yang harusnya hanya sang "teman" yang tahu kemudian menyebar dengan jalan screen captured ini. Untung baik bila yang di screen captured itu lucu dalam artian sebenarnya, namun apa yang terjadi jika yang di screen captured tersebut yang kemudian menyebar luas berisi umpatan yang tak senonoh. 

Buruknya teknologi yang di ciptakan manusia ini tentu dibarengi dengan sisi baiknya, bisa disebut sisi positifnya. Mempermudah proses penyebaran informasi melalui file berformat .jpg.

Berkaca pada peristiwa yang baru saja terjadi yang menimpa Florence Sihombing, yang cukup menyita perhatian karena umpatannya di social media ( path ) yang menyebar lewat screen captured, entah siapa yang menyebarnya. Kemudian kasus Dinda yang mengecam ibu hamil yang juga menyebar lewat screen captured ini.

Alangkah bijak bila hal positif yang telah ditemukan ini tidak dijadikan sesuatu hal yang yang dapat membawa dampak positif. Berfikirlah sebelum menyebar hasil screen captured.
 

afri Copyright © 2011 -- Template created by O Pregador -- Powered by Blogger